SYARAT TUMBUH
•
Tumbuh pada dataran rendah sampai menengah
( 0 – 400 m dpl).
•
Ph tanah 6 – 7
•
Bisa tumbuh pada lahan kering dengan curah hujan 750
mm/ tahun dan
curah hujan tinggi
1000 – 1300 mm /tahun.
•
Membutuhkan intensitas penyinaran tinggi ( tidak boleh
ternaunggi)
•
Suhu iklim mikro 26 derajat - 36 derajat celcius.
•
Kondisi lahan tidak boleh tegenang air yang membuat
akar
menjadi busuk ( dibuat guludan atau dibokor ) .
MEMILIH BIBIT BUAH NAGA
Saat ini terdapat beberapa spesies tanaman buah naga
yang banyak dibudidayakan. Jenis-jenisnya buah populer yaitu:
•
Hylocereus undatus kulitnya
merah dengan daging buah putih
•
Hylocereus polyrhisus kulit
merah dengan daging buah merah
•
Hylocereus costaricensis kulit
merah dengan daging buah merah pekat agak
Keunguan
•
Hylocereus megelanthus kulitnya
berwarna kuning dengan daging buah putih
Tanaman buah naga bisa diperbanyak dengan cara
generatif dan vegetatif. Cara generatif yaitu memperbanyak tanaman dari biji.
Benih diambil dengan cara mengeluarkan biji dari buah naga terpilih. Cara ini
sedikit sulit dan biasanya dilakukan oleh para penangkar berpengalaman.
Cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena
lebih mudah. Budidaya buah naga dengan cara vegetatif lebih cepat menghasilkan
buah. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk bisa dipastikan menurun pada
anaknya. Berikut ini langkah-langkah penyetekkan buah naga:
•
Penyetekkan dilakukan terhadap batang atau cabang
tanaman yang pernah berbuah, setidaknya 3-4 kali. Hal ini berguna agar hasil
setek bisa berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya sudah ketahuan dari
hasil buah terdahulu.
•
Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras,
tua, berwarna hijau kelabu dan sehat. Semakin besar diameter batang akan
semakin baik, karena batang tersebut akan jadi batang utama tanaman.
•
Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya
sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong semua, sisakan sekitar 20%, bagian yang 80%
akan dijadikan calon bibit.
•
Potong-potong batang calon bibit dengan panjang
sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong rata, sedangkan pangkal bawah yang
akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing. Gunanya untuk merangsang
pertumbuhan akar.
•
Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas.
Panjang setek bisa lebih pendek namun konsekuensinya akan berpengaruh pada
kecepatan berbuah.
•
Biarkan batang setek yang telah dipotong-potong
tersebut hingga getahnya mengering. Apabila langsung ditanam getah yang masih
basah bisa menyebabkan busuk batang. Untuk menghindari resiko serangan jamur
batang setek bisa di celupkan pada larutan fungisida.
•
Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek
tersebut. Untuk campuran tanah atau media tanamnya silahkan lihat cara membuat media persemaian.
•
Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan
media tanam. Kemudian tancapkan bagian yang runcing dari setek kedalam media
tanam sedalam 5 cm.
•
Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi setek
tersebut. Lakukan penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali.
•
Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan
naungan atau sungkup harus dibuka agar bibit mendapatkan cahaya matahari penuh.
•
Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3
bulan. Pada umur ini tinggi bibit berkisar 50-80 cm.
Persiapan
budidaya buah naga
Kebutuhan bibit untuk budidaya buah naga seluas satu
hektar sekitar 6000-1000 bibit. Jumlah bibit yang diperlukan tergantung
pada metode tanam dan pengaturan jarak tanam. Kali ini alamtani membahas metode
budidaya buah naga dengan tiang panjat tunggal. Dengan sistem ini dibutuhkan
tiang panjat sebanyak 1600 batang dengan kebutuhan bibit tanaman sebanyak 6400
bibit per hektar.
a. Pembuatan tiang panjat
Dalam budidaya buah naga tiang panjat sangat
diperlukan untuk menopang tumbuhnya tanaman. Tiang panjat biasanya dibuat
permanen dari beton. Bentuk tiangnya bisap pilar segi empat atau silinder
dengan diameter sekitar 10-15 cm.
Tinggi tiang panjat untuk budidaya buah naga
biasanya 2-2,5 meter. Tiang tersebut ditanam sedalam 50 cm agar kuat
berdiri. Di ujung bagian atas diberikan penopang berupa batang kayu atau besi
membentuk ‘+’. Kemudian tambahkan besi berbentuk lingkaran atau bisa juga ban
motor bekas. Sehingga bagian ujung atasnya berbentuk seperti stir mobil.
Buatlah tiang panjat tersebut secara berbaris, jarak
tiang dalam satu baris 2,5 meter sedangkan jarak antar baris 3 meter. Jarak ini
juga sekaligus menjadi jarak tanam. Di antara barisan buat saluran
drainase sedalam 25 cm.
b. Pengolahan
Tanah
Persiapan
Lahan
•
Pembersihan
lahan ( Land Clearing)
•
Untuk
tanah dengan ph dibawah 6 perlu adanya
pengapuran dengan dosis 1,2 ton /Ha, dengan cara ditabur
merata ke seluruh lahan.
•
Pengajiran
dengan jarak tanam 3 x 3 meter
•
Pemasangan
tiang panjatan buah naga dengan tinggi 2
meter dan ditancapkan masuk kedalam tanah sedalam 40
cm ( untuk tiang bisa menggunakan kayu atau tiang cor ).
•
Pemupukan
awal dengan diberikan pupuk kandang
sebanyak 10 Kg per tiang dengan cara dibokor di sekeliling
tiang.( Interval pemupukan pupuk kandang dengan
penanaman bibit stek berjarak minimal 2 minggu )
PENANAMAN BIBIT BUAH NAGA
Untuk satu tiang panjat dibutuhkan 4 bibit tanaman buah naga. Bibit ditanam
mengitari tiang panjat, jarak antar tiang panjat dengan bibit tanaman sekitar
10 cm. Bibit dipindahkan dari bedeng penyemaian atau polybag. Gali tanah
sedalam 10-15 cm, atau disesuaikan dengan ukuran bibit. Kemudian bibit
diletakkan pada galian tersebut dan ditimbun dengan tanah sambil dipadatkan.
Setelah ke-4 bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman tersebut sehingga
menempel pada tiang panjat. Lakukan pengikatan setiap tanaman tumbuh menjulur
sepanjang 20-30 cm. Pengikatan jangan terlalu kencang untuk memberi ruang gerak
pertumbuhan tanaman dan agar tidak melukai batang.
Pemupukan dan perawatan
a. Pemupukan
Pada masa awal pertumbuhan pupuk yang dibutuhkan harus mengandung banyak
unsur nitrogen (N). Pada fase berbunga atau berbuah gunakan pupuk yang banyak
mengandung fosfor (P) dan kalium (K). Pemakaian urea tidak dianjurkan untuk
memupuk buah naga, karena sering mengakibatkan busuk batang.
Pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dilakukan setiap 3 bulan
sekali dengan dosis 5-10 kg per lubang tanam. Pada saat berbunga dan berbuah
berikan pupuk tambahan NPK dan ZK masing-masing 50 dan 20 gram per lubang
tanam. Pada tahun berikutnya perbanyak dosis pemberian pupuk sesuai dengan
ukuran tanaman. Pupuk tambahan berupa pupuk organik cair, pupuk hayati atau
hormon perangsang buah bisa diberikan untuk memaksimalkan hasil.
b. Penyiraman
Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada parit-parit drainase.
Selain itu juga bisa menggunakan gembor atau irigasi tetes. Sistem irigasi
tetes lebih hemat air dan tenaga kerja namun perlu investasi yang cukup besar.
Penyiraman dengan parit drainase dilakukan dengan merendam parit selama
kurang lebih 2 jam. Bila penyiraman dilakukan dengan gembor, setiap lubang
tanam disiram dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari
di musim kering, atau sesuai dengan kondisi tanah.
Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan ketika tanaman mulai berbunga dan
berbuah. Pengurangan atau penghentian penyiraman bertujuan untuk menekan
pertumbuhan tunas baru sehingga pertumbuhan buah bisa maksimal. Penyiraman
tetap dilakukan apabila tanah terlihat kering dan tanaman layu karena kurang
air.
c. Pemangkasan
Terdapat setidaknya tiga tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga, yakni
pemangkasan untuk membentuk batang pokok, pemangkasan membentuk cabang produksi
dan pemangkasan peremajaan.
Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang bibit
tanaman. Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang panjang, besar dan kokoh.
Untuk mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh di bagian paling atas batang
awal. Tunas yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong saja.
Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang
tumbuh pada batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan. Nantinya tunas
ini akan menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang
ditumbuhkan sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas.
Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang produksi yang kurang
produktif. Biasanya sudah berbuah 3-4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini bisa
dijadikan sumber bibit tanaman.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah bentuk tanaman.
Biasanya tanaman buah naga tumbuh tidak teratur. Upayakan agar tunas-tunas yang
dipilih bisa membentuk tanaman dengan baik. Sehingga percabangan tidak terlalu
rimbun dan batang yang ada dibawah tajuk bisa terkena sinar matahari dengan
maksimal.
Pemanenan
Tanaman buah naga berumur panjang. Siklus produktifnya bisa mencapai 15-20
tahun. Budidaya buah naga mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10
hingga 12 terhitung setelah tanam. Namun apabila ukuran bibit tanamannya lebih
kecil, panen pertamanya bisa mencapai 1,5-2 tahun terhitung setelah tanam.
Produktivitas pada panen pertama biasanya tidak langsung optimal.
Satu tanaman biasanya menghasilkan 1 kg buah. Dalam satu tiang panjat
terdapat 4 tanaman. Berarti dengan jumlah tonggal 1600 dalam satu hektar akan
dihasilkan sekitar 6-7 ton buah naga sekali musim panen. Usaha budidaya buah
naga yang sukses bisa menghasilkan lebih dari 50 ton buah per hektar per tahun.
Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah
mengkilap. Jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai
berkurang. Mahkota buah mengecil dan pangkal buah menguncup atau berkeriput.
Ukuran buah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar